New Revolution
Assalamualaikum wr.wb. Hallo temen-temen.. Actually it’s a first time to comeback for writing again after a long time. Aku masih inget mungkin sekitar bulan februari atau maret pada tahun ini, aku terakhir kali posting artikel di blog ini. Bukan karna aku sudah tidak minat untuk menulis tetapi mungkin lebih tepatnya aku sedang lagi ada pada masa stuck.
Masa stuck disini adalah dimana seorang penulis atau orang yang gemar menulis sedang tidak ada inspirasi, kamauan, atau just about spent her a little time for writing. Ada kondisi tertentu dimana dia sedang kehilangan mood untuk menulis kembali. Entah karna kesibukannya, dunia yang sedang dikerjakan jauh lebih menarik atau karna tidak sedang ingin berhubungan dengan dunia luar, termasuk sosial media berupa apapun.
Kalu dibilang berhenti menggunakan sosial media berupa apapun pada tahun ini, sebenernya tidak juga. Tetapi memang sudah ada niatan untuk mengurangi bahkan menghindari sesuatu yang tidak berguna tentang sosial media. Termasuk membagikan momentum kegiatan-kegiatan pribadi, stalking another person, seeing the cover of somebody else, etc.
Pada akhir bulan ini, aku ingin membuat sebuah revolusi baru. I mean ini sangat amat berbeda dengan revolusi di tahun ini. Bukan karna aku ingin menjadi pusat perhatian atau sedang membuat sensasi, big no. Haha… Tahun ini sangat amat banyak cerita, pengalaman, pengetahuan yang luar biasa. Aku sebut ini sebagai sebuah rejeki noplok. Aku tidak pernah menyangka dan meminta bahwa kejadian-kejadian luar biasa akan menghampiriku sepanjang tahun ini. Setiap bulan bahkan setiap pekan, selalu ada cerita baru yang membuat aku punya kesempatan untuk mengeksplor diri aku sesungguhnya.
Tahun ini aku punya sebuah mimpi yang tidak terwujud atau gagal terwujud karna aku terlalu menikmati apa yang sedang terjadi dalam hari-hariku, yaitu menulis dan mendokumentasikan setiap pengalaman, cerita, dan kegiatan-kegiatan pribadi ke blog aku. Aku hanya bisa bertahan sekitar 3-4 bulan untuk menulis dan mendokumentasikan semua kegiatan harianku. Dan masih ada ratusan hari dengan cerita yang luar biasa yang tidak terdokumentasi. Then, apakah aku kecewa dengan hal ini? Separuh dari diriku mengatakan ya. But it’s not a really serious problem. I have a more bad problem than that.
“MENGECEWAKAN DIRI SENDIRI”
Now, let’s start to talking our topic. Tahun ini aku punya masalah besar. Yaitu aku yang selalu mengecewakan diriku sendiri. How? Ada banyak kepercayaan yang sudah di titipkan pada diriku, ada banyak good impression bout me, then almost all of them is broken just because me. Aku yang tidak bisa selalu menjaga amanah, nama baik diriku sendiri bahkan melakukan hal-hal ceroboh yang berulang kali. Hal hal yang membuat orang lain, jengkel dan merasa tidak adil dengan adanya posisiku. Selalu mengeluh dan ingin selalu dimengerti tanpa mau mengerti posisi orang lain, we called it “egoist”.
Namun, kali ini aku hanya akan menshare yang baik-baik saja dengan mengcover semua cerita tahun ini pada judul artikel…
HOW TO BE HAPPY
Pada tahun ini, aku sangat amat bersyukur karna aku punya banyak sekali kesempatan untuk menggali potensi diriku. Aku punya banyak kesempatan untuk berbicara di depan umum, menghadapi berbagai karakter orang, bersosialisasi dengan banyak banyak orang yang berbeda karakter dan menghadapi sebuh masalah-masalah unik.
Banyak bersosialisasi dengan dunia luar akan banyak pula melatih soft skills- ku untuk mengetahui seberapa jauh aku bisa melampaui ekspektasi diriku sendiri. Tak jarang aku selalu mengatakan, imposible. But it the time, I can do it! Waw. Hal kecil yang aku bisa aku lakukan adalah sesuatu yang besar menurutku meski menurut orang kecil dan tidak berharga. Aku percaya bahwa setiap orang punya level perkembangan sendiri-sendiri. Mungkin level perkembanganku masih ada di level 1 sedangkan orang lain sudah berada di level 10.
Wajar jika aku yang terlalu excaited dengan sesuatu kecil yang menurutku susah dan ternyata dapat aku lakukan, dianggap sepele, lebay dan annoying dimata orang lain. Karna orang lain tersebut telah berada jauh di atasku, namun yang aku tau adalah mereka pernah melewati level 1 seperti sebelum mereka menginjak level 10.
Wajar jika aku yang terlalu excaited dengan sesuatu kecil yang menurutku susah dan ternyata dapat aku lakukan, dianggap sepele, lebay dan annoying dimata orang lain. Karna orang lain tersebut telah berada jauh di atasku, namun yang aku tau adalah mereka pernah melewati level 1 seperti sebelum mereka menginjak level 10.
Hal-hal seperti ini sangat amat sering terjadi pada kehidupanku. Tidak sekali dua kali orang datang dan melihatku lalu merehmehkan sosokku. Bahkan mengatakan kata-kata yang sangat tajam ditelinga dan membuat hati terluka (ci eleh () , but I’m serious. Yang aku ingat saat itu adalah mutiara cantik dari Muhammadku “Mereka seperti itu karna mereka tidak tahu”. Ya, seseorang bisa saja marah dan bertindak kasar kepada kita karna mereka tidak mengerti. Tidak mengerti bagaimana rasanya menjadi kita, tidak mengerti rasanya berani melangkah, tidak mengerti rasanya bahagia bisa melakukan hal-hal yang imposible buat kita dan tidak mengerti apa yang sebenarnya ada dibalik cerita yang kita simpan untuk diri sendiri. Mereka hanya melihat tampak luarnya saja, mereka hanya melihat sebuah gunung kecil di tengah samudra yang padahal terdapat gunung es raksasa di dalam samudra.
Mendengarkan kata orang lain terkadang bahkan selalu membuat kita gagal mengenali siapa diri kita sesungguhnya. You better do this, do that, do bla.. bla..bla.. itu hanya akan mematikan kreativitasmu saja.
Jika memang kamu gagal dengan jalanmu, coba cari sesuatu yang bisa kamu rubah dari ke gagalan itu. Gagal adalah tentang negatif yang harus kita rubah menjadi sesuatu yang unik, disana ada sisi positif walau kecil yang bisa kita ambil untuk menjadi berharga. Ketika kita bisa atau tidaknya mengahadapi masalah, maka disitulah kita akan mengenal siapa diri kita. Memilih untuk hanya mengalir seperti air, atau thinking different from a normal person?
Jika memang kamu gagal dengan jalanmu, coba cari sesuatu yang bisa kamu rubah dari ke gagalan itu. Gagal adalah tentang negatif yang harus kita rubah menjadi sesuatu yang unik, disana ada sisi positif walau kecil yang bisa kita ambil untuk menjadi berharga. Ketika kita bisa atau tidaknya mengahadapi masalah, maka disitulah kita akan mengenal siapa diri kita. Memilih untuk hanya mengalir seperti air, atau thinking different from a normal person?
Sevita. Adalah seorang yang susah menepati janjinya, sampai punya ketakutan sendiri untuk berkomitmen. Aku lebih memilih tidak berjanji dan datang untuk melakukannya daripada berjanji , ternyata tidak bisa melukukannya. Hal ini membuat banyak orang yang kecewa dengan diriku. Tapi terlepas sebelum aku mengewakan orang lain, aku lebih dahulu telah mengecewakan diriku sendiri.
Sebelum tidur aku sering mengevaluasi diriku sendiri. Ada banyak kekurang dan kesalah yang aku lakukan pada diriku sendiri. Contohnya, aku yang sengaja bangun kesiangan, aku yang sengaja datang terlambat saat mata kuliah jam pertama, aku yang suka bandel tidak memakai jas lab saat laboratorium dan aku yang selalu berkata “ah gampang”. Sebelum aku di cap jelek dengan orang lain, aku telah membuat cap jelek pada diriku sendiri dengan sadar! “Why you do this?” ini adalah perkataanku sebelum tidur yang rajin sekali aku ucapkan.
Alhasil aku juga sering menangis karna kalimat itu. Esok hari, akan ada hari baru, ada kesempatan baru, dan yang aku ingat setiap malam adalah salah satu pesan indah dari Bapak dosen tersibukku, Bapak Joko “Hal yang paling susah dari memaafkan kesalahan orang lain adalah memaafkan diri sendiri”.
Aku tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya berdamai dengan diri sendiri jika aku tidak memberi kesempatan pada diriku sendiri untuk berubah. Tahun ini, aku terlalu banyak mengeksplor diriku untuk dunia luar. Tapi aku lupa untuk memberi kesempatan pada diriku sendiri untuk berubah. Berubah yang seperti dari diriku untuk diriku.
Hal simple misalnya, aku yang tidak bisa masak. Mungkin tahun ini aku akan lebih banyak menggunakan waktu untuk belajar memasak. Ya, dari diriku untuk masa depanku sendiri. Aku yang tidak tahu ilmu tajwid, mungkin tahun ini aku akan belajar untuk menghafal al-qur’an dan ilmu tajwidnya. Ya, dari diriku untuk masa depanku sendiri.
Hal simple, berdamai dengan diriku sendiri. Aku mungkin terlalu asik dengan dunia luar. Membuat mereka mengenal siapa diriku tanpa aku minta, melatih diri berkarya untuk banyak orang dengan hal-hal minim tapi lupa diri sendiri. Aku punya masa depan, aku punya banyak orang untuk mengharapkan sesuatu dariku. Dan sudah saatnya aku trampil dari dalam diriku demi kebaikanku sendiri.
Berdamai dengan diri sendiri adalah mulai menutup telinga untuk mendengarkan apa kata orang lain. Terlebih dahulu fokuskan diri untuk membangun yang telah rusak atau terlewatkan. Disepelekan atau dicap rendah dengan orang lain kemudian memfikirkannya tidak akan akan menjadi salah satu solusi untuk bahagia. Orang lain akan berhenti berkata saat mereka melihat hasil akhir mu. Sekarang tergantung kamu untuk membuat finishmu menjadi mutiara kerang hitam atau ruang hampa di dalam tong kosong.
Me time!
Me time!
Me time buat aku adalah bagaimana caraku untuk memerdekakan diri sendiri. Me time disini adalah memberi ruang untuk berekspresi atau hanya menikmati waktu sendiri. Pertama, me time dapat diartikan dengan meluangkan waktu sendiri. Aku lebih suka pergi ke toko buku walaupun sekedar muter-muter gak jelas. Duduk lesehan di antara rak buku, baca gratis buku yang sampul plastiknya udah ke buka, mantengin alat-alat tulis, map warna-warni, note book cantik, dan hiasan kamar cantik yang biasanya juga dijual di toko buku.
Atau pergi ke mall. Beli ice cream, nonton film, lihat-lihat koleksi baju diskonan, sepatu diskonan, atau cuman jalan jalan gitu aja. Biasanya nge mall buat aku itu bukan untuk berbelanja karna aku bukan tipe orang yang suka belanja. Aku cuman kadang suka aja ngerasain sendiri dalam keramaian, udah pernah ngerasain belom? Haha, asik tau.
Atau pergi ke tempat-tempat lucu, kayak misal sudut kota, taman kota, atau tempat-tempat kayak museum yang bisa aku ambil sesuatu dari dia. Aku pasti nggak lupa buat bawa buku bacaan dan kamera hp. Ya iyalah handphone gak mungkin kalo ditinggal ‘Untuk saat ini’ wkwk.
Ada banyak cara menghabiskan waktu untuk diriku sendiri, cuman diem di kamar sambil nulis artikel juga hal fovorit aku. Bangun tengah malem lalu nangis sejadi-jadinya juga cara favorite tersusahku hehe.
Me time itu adalah cara supaya kita bisa nyaman dengan diri kita sendiri. Nyaman untuk tampil berjalan sendiri, nyaman untuk berkarya dengan diri sendiri, nyaman untuk menjadi sosok kita sendiri. Banyak orang, termasuk aku terkadang merasa bahwa diri itu selalu kurang, selalu salah. Ya balik lagi sebelum me time, sepertinya kamu harus mengikuti langkah ke duaku, berdamai dengan diri sendiri. Memaafkan kekurangan diri sendiri yang tidak bisa sesuai dengan obsesi diri atau harapan terhadap diri sendiri.
Contohnya, suka banget lihatin artis-artis cantik. Body goals, sholehah, rambut indah menawan, paras cantik manis, kulit putih langsat, yah body shaming kan akhirnya. Em, atau pengen punya kehidupan seperti orang lain. Tapi pada saat itu sebenernya kita tahu bahwa kita adalah kebalikan dari yang ada pada orang tersebut. Gendut, pendek, hitam, legam, kecut, mana ada manis-manisnya, kalau ketawa cuman gigi doang yang keliatan saking legamnya. Hidup biasa-biasa aja. Jangan buat beli baju, buat makan aja bingung mau pakek uang apa. Dan lain-lainnya. Berdamai dan memaafkan diri sendiri yang sering kali tidak sesuai dengan ekspektasi diri adalah salah satu cara supaya kamu bisa hidup bahagia.
Sudah hampir 1 bulan ini aku jarang sekali main instagram, sudah sekitar hampir setahunan nggak lihat tv, I mean yang bener-bener niat nonton tv atau just spent sedikit waktu untuk pengen lihat tv. Kalo youtube iya, haha. Youtube biasanya sebagai akses aku untuk cari inspirasi atau tugas tugas kuliah, cari motivasi, lihat traller film, cuman gitu-gitu doang. Kalo yang sampek lihat daily life vlog gitu nggak pernah banget. Dan nggak suka.
Memerdekakan diri sendiri. Sebelum yang akhirnya aku berhenti instagram, tv, dan sosial media lainnya adalah karna aku pernah ada pada satu masa dimana hidup aku tuh, stalkerin hidup orang. Rajin lihat storynya, feed profilenya, bahkan ngepoin mantan mantan doi, wkwk. Bercanda ( hal –hal itu akhirnya sangat amat mengganggu diriku. Aku jadi nggak percaya diri dengan diriku sendiri, berusaha untuk tampil yang always on gitu, terlalu memfilter tampilan diriku di hadapan public, akhirnya aku selalu menunut diriku untuk menjadi lebih dari baik. Ya.. aku kehilangan diriku. Dan saat orang menyampaikan pujiannya “wah cantiknya, masya allah ukhti, uwuw, uch, unch, bla..bla..bla..”, saat itu sebenernya aku telah mendapatkan apa yang aku cari.
But do you what? Aku tidak benar-benar bisa bahagia. Perhatian orang lain terhadapku ternyata bukanlah sesuatu yang bisa membuatku bahagia. Itu hanya akan memberi dorongan untukku untuk terus tampil seperti itu. Dan aku memilih untuk stop it!
Sudah waktunya aku memberi kemerdekaan untuk diriku sendiri. Bebas berekspresi tanpa harus orang lain tahu apa kegiatanku hari ini, bagaimana keadaanku hari ini, dimana diriku, dengan siapa, dan lain sebagainya. Itu tidak akan memberi untung pada orang yang melihatnya. Begitu pula denganku.
Me time adalah caraku berhenti berkata dan nyata bekerja! Jika kamu bilang “ahSevita terlalu serius”, hanya saja kamu tidak tahu rasanya berada pada masa kecanduan untuk stalking another person then always feel nothing.
Knowledge
Ilmu adalah satu hal yang sangat amat penting. Bahkan aku buat pribahasa nih "Uang gak akan punya nilai untuk membeli sebuah otak. Namun sebuah otak bisa mengahasilkan uang sebanyak yang diminta".
Ilmu bisa membuat aku tampil dan merasa percaya diri. Ilmu yang digunakan dengan kerendahan hati, insya Allah bakal bisa menjadi sebagai kehormatan.
Cantik itu nikmatnya sebatas mata memandang sedang ilmu nikmatnya gak ternilai. Selagi muda, pinter, berkelas, good attitude, dan sopan... Menurut aku ini lebih penting dari sebuah cantik. Karna nyatanya orang lain tidak selalu menghargai seseorang dari paras dan jabatannya. Orang-orang jaman now keknya lebih menghargai sebuah karya yang kreatif dan unik. Contohnya diri kita sendiri. Kita anak anak muda suka kan pergi ke tempat tempat cozy, yang desain interior nya maybe menurut kita tuh lucu, nyaman dan apalah misal. Atau pergi ke kampung warna warni, dan lain sebagainya.
Tolong paksain banget deh buat berteman sama buku. Dia itu mbosenin tapi setelah kenal dalamnya dia itu berkesan banget! Bolehlah kita jadi anak muda yang tecnology society banget, tapi ada loh esensi beda yang ditawarin dari buku itu sendiri. Dan yang pasti rasa nggak instan buat dapet infromasi itu adalah pengalaman yang menarik banget saat baca buku.
Untuk saat ini, karna aku mahasiswa kesehatan. Aku lebih suka baca buku yang berbau kesehatan tapi yang di ramu dengan realigy. Aku baru punya 2 seri buku sih yang kayak gini, karna emang carinya susah. Dua duanya di karang oleh Dokter yang merangkap sebagai penulis. Dan menurut aku ini bisa jadi salah satu tips buat gak bosen baca buku tentang kesehatan atau pure belajar anatomi fisiologi misalnya. Setiap organ manusia dalam buku tersebut di kuak satu persatu, dijabarkan dan di samakan dengan ayat-ayat Al-qur'an yang lebih dulu sudah menuliskannya. Gimana Bagus kan??? Ada juga buku tentang beberapa penanganan medis atau perawatan yang ternyata itu adalah temuan dari dunia islam. Ada juga pembahasan "Kalo sakit boleh gak sih puasa", dan lain sebagainya.
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif itu bisa dari kita sendiri. Dan aku yakin temen temen jauh lebih ngerti tentang itu hehe. Jadi, kalo aku ulang tahun nih, kado aja buku buku kek diatas wkwk. Becandaan. :)) Sooo... good lucky, selamat mencoba!
Make your Support System
Membuat support system adalah salah satu hal bisa bikin diri kita kuat. Support sistem dari diri sendiri atau orang orang tertentu yang sifatnya intim. Misal kayak orang tua, keluarga atau sahabat dekat, sahabat seperjuangan, pasangan misal dan lain lain. Guru juga bisa.
Aku lebih menyarankan untuk membuat support sistem dengan diri sendiri dan Tuhan terlebih dahulu. Sebabnya, nggak semua orang bahkan orang terdekat dengan kita itu bisa dan mau selalu ada buat kita. Yang selalu ada dan mau nerima kita apa adanya itu cuman Tuhan.
Tau nggak sih sebenernya ketika bahkan orang tua kita sendiri saat tidak berpihak pada diri kita, terus kita ngerasa down, sendiri, sedih, tapi nggak lama kita bangkit lagi, semangat lagi, senyum lagi... itu semua karna Allah yang kuatin hati kita. Secara nggak kita sadarin, Allah lah yang buat kita keras sama diri kita sendiri "Ayo sev bangkit! Buktiin kamu bisa!", bisikan hati sendiri. Support sistem dari diri sendiri, tentunya gak lepas dari Allah (zat yang Maha membolak balikkan hati). Mantul?
Kedua bisa juga bikin support sistem dengan orang orang yang sejalan sama kamu. Atau banyakin deh kumpul dengan orang orang hebat. Datang ke seminar dengan pembicara besar misal. Hal hal tersebut bisa loh bikin kita semangat, bisa loh buka wawasan kita, dan merasa bahwa "eh ternyata gua nih gak ada apa apanya ya. Ternyata gua nih kudet banget ya...", nah kalo dah bilang gini rasa ingin belajar itu tinggi. Ini yang gak kalah penting. Kudu digaris bawahi. Kumpul dengan orang-orang besar!.
Yaaa... intinya buat dan ciptakan lingkungan yang positif yang bisa bikin kamu semangat, terus positif, bisa sebagai tempat cerita masalah pribadi, dan nyaman. NYAMAN!.
Detach yourself from toxic relationship.
Ilmu adalah satu hal yang sangat amat penting. Bahkan aku buat pribahasa nih "Uang gak akan punya nilai untuk membeli sebuah otak. Namun sebuah otak bisa mengahasilkan uang sebanyak yang diminta".
Ilmu bisa membuat aku tampil dan merasa percaya diri. Ilmu yang digunakan dengan kerendahan hati, insya Allah bakal bisa menjadi sebagai kehormatan.
Cantik itu nikmatnya sebatas mata memandang sedang ilmu nikmatnya gak ternilai. Selagi muda, pinter, berkelas, good attitude, dan sopan... Menurut aku ini lebih penting dari sebuah cantik. Karna nyatanya orang lain tidak selalu menghargai seseorang dari paras dan jabatannya. Orang-orang jaman now keknya lebih menghargai sebuah karya yang kreatif dan unik. Contohnya diri kita sendiri. Kita anak anak muda suka kan pergi ke tempat tempat cozy, yang desain interior nya maybe menurut kita tuh lucu, nyaman dan apalah misal. Atau pergi ke kampung warna warni, dan lain sebagainya.
Tolong paksain banget deh buat berteman sama buku. Dia itu mbosenin tapi setelah kenal dalamnya dia itu berkesan banget! Bolehlah kita jadi anak muda yang tecnology society banget, tapi ada loh esensi beda yang ditawarin dari buku itu sendiri. Dan yang pasti rasa nggak instan buat dapet infromasi itu adalah pengalaman yang menarik banget saat baca buku.
Untuk saat ini, karna aku mahasiswa kesehatan. Aku lebih suka baca buku yang berbau kesehatan tapi yang di ramu dengan realigy. Aku baru punya 2 seri buku sih yang kayak gini, karna emang carinya susah. Dua duanya di karang oleh Dokter yang merangkap sebagai penulis. Dan menurut aku ini bisa jadi salah satu tips buat gak bosen baca buku tentang kesehatan atau pure belajar anatomi fisiologi misalnya. Setiap organ manusia dalam buku tersebut di kuak satu persatu, dijabarkan dan di samakan dengan ayat-ayat Al-qur'an yang lebih dulu sudah menuliskannya. Gimana Bagus kan??? Ada juga buku tentang beberapa penanganan medis atau perawatan yang ternyata itu adalah temuan dari dunia islam. Ada juga pembahasan "Kalo sakit boleh gak sih puasa", dan lain sebagainya.
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif itu bisa dari kita sendiri. Dan aku yakin temen temen jauh lebih ngerti tentang itu hehe. Jadi, kalo aku ulang tahun nih, kado aja buku buku kek diatas wkwk. Becandaan. :)) Sooo... good lucky, selamat mencoba!
Make your Support System
Membuat support system adalah salah satu hal bisa bikin diri kita kuat. Support sistem dari diri sendiri atau orang orang tertentu yang sifatnya intim. Misal kayak orang tua, keluarga atau sahabat dekat, sahabat seperjuangan, pasangan misal dan lain lain. Guru juga bisa.
Aku lebih menyarankan untuk membuat support sistem dengan diri sendiri dan Tuhan terlebih dahulu. Sebabnya, nggak semua orang bahkan orang terdekat dengan kita itu bisa dan mau selalu ada buat kita. Yang selalu ada dan mau nerima kita apa adanya itu cuman Tuhan.
Tau nggak sih sebenernya ketika bahkan orang tua kita sendiri saat tidak berpihak pada diri kita, terus kita ngerasa down, sendiri, sedih, tapi nggak lama kita bangkit lagi, semangat lagi, senyum lagi... itu semua karna Allah yang kuatin hati kita. Secara nggak kita sadarin, Allah lah yang buat kita keras sama diri kita sendiri "Ayo sev bangkit! Buktiin kamu bisa!", bisikan hati sendiri. Support sistem dari diri sendiri, tentunya gak lepas dari Allah (zat yang Maha membolak balikkan hati). Mantul?
Kedua bisa juga bikin support sistem dengan orang orang yang sejalan sama kamu. Atau banyakin deh kumpul dengan orang orang hebat. Datang ke seminar dengan pembicara besar misal. Hal hal tersebut bisa loh bikin kita semangat, bisa loh buka wawasan kita, dan merasa bahwa "eh ternyata gua nih gak ada apa apanya ya. Ternyata gua nih kudet banget ya...", nah kalo dah bilang gini rasa ingin belajar itu tinggi. Ini yang gak kalah penting. Kudu digaris bawahi. Kumpul dengan orang-orang besar!.
Yaaa... intinya buat dan ciptakan lingkungan yang positif yang bisa bikin kamu semangat, terus positif, bisa sebagai tempat cerita masalah pribadi, dan nyaman. NYAMAN!.
Detach yourself from toxic relationship.
Tips terakhir dari aku ini adalah part yang sangat amat aku sukai. Karna ini bisa buat aku goals banget dalam mendapatkan kebahagiaan em I mean ketenangan dalam menjalani hari-hariku.
Memblokir atau memisahkan diri dari orang orang yang hanya membuatmu merasa menjadi penghalang kamu untuk tumbuh dan suka mempermaikan emosimu. Relationship yang seperti yang sudah berhasil aku hindari. Bukan hindari sih sebenernya tapi menghilangkannya. Aku nggak mau ambil pusing dengan orang-orang yang iri dan meminta ku untuk menunggu diri mereka mekar tanpa ada usaha. Aku hanya akan menunggu orang-orang yang memang mau berproses dan kerja nyata.
Aku tidak bilang bahwa diriku sempurna, no bullshit dan selalu menepati semua yang dijanjikan. Aku sudah bilang bahwa aku orang yang mengecewakan, menyedihkan. Tapi aku justru sangat amat nggak suka kalau ada orang yang malah iri dengan apa yang aku lakukan. Aku sedang berproses untuk memperbaiki diri, semua orang punya hak itu. Jika aku di tahan dan selalu memancing emosiku lebih baik I’m done. Aku tutup telinga, no care about you again and silahkan berbicara dengan bayanganku.
Pernah ada cerita, em.. ada lah pokonya. Dimana saat itu adalah sesuatu yang waw menurutku, kesempatan bisa sharing dengan dokter senior atau konsultan dan aku dalam posisi cuman mahasiswa praketek klinik rumah sakit. Usiaku pkk waktu itu masih 2 minggu. Aku nekat nyegat dokter ini dan ngajak ngobrol. Mungkin ini sesuatu yang biasa. Tapi menurut aku ini sesuatu yang luar biasa. Si dokter membalas ramah ajakanku, menyuruhku duduk dihadapannya dan kita sharing tentang pasien yang sama sama kita tangani waktu itu. Seorang mahasiswa semester 3 pengalaman pertama berbicara dengan dokter, bawa apa aku? Ilmu apa? Nggak sama sekali. Bener-bener kayak orang bodoh yang telanjang di depan umum demi minta diberi baju. Aku bodoh dan telanjang tapi aku punya kemauan untuk tidak telanjang.
Menjadi pusat perhatian. Mana ada mahasiwa yang berani begitu? Dan masih banyak lagi selentingan saat kami diskusi di depan nurse station. I don’t care. Ini rejekiku. Setelah itu atau sebelum ini banyak sekali payahku mengeluarkan emosi hanya karna menanggapi orang-orang yang mencari cari kesalahanku. Komentar yang memang benar akan aku buat eval yang nggak rasional ya dilalui saja.
Tapi lambat laun aku tau, aku tidak perlu menjadi seperti komentar mereka, aku hanya perlu menjadi diriku yang menyebalkan menurut mereka hingga membuat mereka lelah berkomentar. Niatku saat itu hanya murni ingin belajar, bener-bener penasaran dengan kasus kasus pasien dan prasat-prasat yang ada di ruangan. Aku bahkan sama sekali ngga ada terbesit mikirin si a kurang ini, temen aku si b kurang ini, kok gini, kok gitu, dan lain macemnya. Yang aku pikirkan saat itu hanyalah bagaimana aku bisa tahu ini itu setelah nggak tau ini itu.
Dan dengan adanya kejadian ini, awalnya memang aku adalah tipe anak yang pemikir. Namun hikmahnya adalah aku terlatih untuk tatak atau berani say good bye sama semua komentar negatif orang. Nggak semua bisa di tampung, nggak semua perlu direspon, dan nggak semua hubungan sperti itu harus dipertahankan. Jika memang ia adalah penghambatmu untuk maju, insya Allah… Allah nggak akan biarkan kamu teraniaya, haha. Bodo amat.
Well, mungkin itu yang bisa aku bagikan ke kalian. Sedikit cerita mengemas satu tahun luar biasa 2018 ini dan sedikit revolusi baru di tahun 2019 yang akan datang. Selamat mencoba dan selamat berbahagia. Kenali dirimu dan targetmu satu tahun kedepan.
Terima kasih kepada Allah SWT yang tidak ada henti-hentinya memberikan rejeki luar biasa. Aku bersyukur kepada mu ya Allah dan semoga hamba mendapatkan ridhomu. Amin…
Komentar
Posting Komentar