Postingan

Hari yang menyenangkan bersama Beef Bread

Selamat Pagi... Halo semua, apa kabar di pagi cerah ini? Saya sudah lama tidak melakukan aktivitas apapun selama quarantine day. Sebenarnya ada saja yang saya lakukan ketika penjelang berbuka puasa, namun untuk menghabiskan satu hari puasa saya justru saya lebih banyak menghabiskan film marathon dan rebahan.  Beberapa hari yang lalu, saya mencoba untuk bekerja pada salah satu perusahaan bursa berjangka. Ilmunya sangat bermanfaat namun jujur ini bukan pekerjaan yang mudah.  Hari ini, saya akan membagikan sedikit cerita satu hari yang membuat saya tampak lebih bahagia. Semua tahu bahwa saya baru sedang belajar memasak. Namun justru saya menemukan hoky nya disini. Setiap menu yang dibuat ternyata ludes, habis. Hehe. Dan saya patut bangga dengan diri saya.  Bagi saya perkembangan perlu untuk mendapatkan perhatian dan apresiasi dari diri sendiri, yang jelas tidak untuk cepat puas agar perkembangan itu terus maju dan ada.  Hari ini aku menemukan 2 resep menu baru. Kalian b

TBC vs CORONA

Gambar
#medicalinfo Hallo temen-temen. Hari ke 21 quarantine day. Artikel kedua aku untuk mengisi waktu luang. Sekali lagi hai semua, semoga kabar temen-temen sekalian sehat-sehat, dan semakin intim dengan keluarga dirumah. Belakangan ini banyak banget public figure di segala macam social media menyuarakan tentang opini, kegiatan dirumah, tips and tric sehat meski dirumah bahkan termasuk emosinya karna melihat masih banyaknya masyarakat yang belum patuh rujukan gerakan #stayathome Nah, berdasarkan melihat dari banyak sekali- nya  temen-temen dalam menyuarakan hal tersebut, sampek sampek aku sendiri geleng-geleng. Tapi belakangan ikut gregetan karna aku merasa jadi abu-abu aja masyarakat ini. Saat semua orang menyuarakan emosinya untuk stay at home, maka sebenernya siapa sih yang lagi kalian marahin :") bingung aing teh. Kalo kalian teriak teriak pingin semua masyarakat di rumah aja supaya corona cepet ilang, ya plis. Hehe, jangan pesen g*food. Sama aja boong dong. Itu babang g

Faedah Quarantine Day.

Hallo, Assalamualaikum..  Lama banget, asli kali ini lama banget udah nggak pernah nulis artikel lagi. Dan banyaaak banget cerita setahun ini yang sebenernya bagus untuk memoriamable, haha. Jadi biasanya aku nulis blog itu untuk mengingat kembali kejadian kejadian yang berkesan buat aku. Jadi nanti setelah 6 bulan atau satu tahun atau kapan gitu, aku lagi membaca artikel lama jadi kayak rimender untuk diri sendiri. Jadi inget lagi, oh iya dulu pernah nulis gini, pernah belajar gini, harusnya sekarang bisa lebih baik karna ini, begitu.  Nah kali ini, alhamdhulilah aku diberi kesempatan kembali untuk menulis artikel. Seperti yang kita tahui, bahwa sekarang sedang diberlakukan social distancing secara global. Dan hari ini sudah berjalan minggu ke tiga, bisa dibilang lama sekali untuk aku bisa kembali menjadi manusia produktif. Asli dua minggu kemarin bener bener... eh tunggu. Ntar aja ceritanya, biar gak bocor.  Jadi hari ini aku akan menulis artikel tentang ' Faedah Quaran

Transit

Gambar
Akhir Tahun “Aku lihat, artikel kamu ini mellow sekali. Ini blog atau tempat curhat? Terlalu banyak cerita sedihnya daripada senengnya”, the women said. Artikel ini aku dedikasikan untuk penaku dalam satu tahun terakhir ini. Tidak banyak aku menulis dan berbagi kisah, tapi aku akan rangkum dalam satu artikel ini.  “Hanya pohon berbuah manis saja yang akan dilempari dengan batu” -RayiLegitasari  “Semakin kamu besar awamu kudu belajar cuek Lek gak cuek isok mbledos iku sirah” -AngenIndra “Aku udah like sama subscribe, ditunggu ya konten lainnya Btw coba isi tutorial” sev kan lagi tren sekarang hehe” -Ejak “Selamat Sev! Semoga gak bosen terus memotivasi yang lain” -AnantaNuri “Selamat Sevita.. berprestasi ya” -@ricky.shim ‘”Apa kabar mbak? Semakin besar nih positive vibes nya(: Aku suka baca blog nya mbak sevi Ngena banget Kasih tips and trik nya dong mbakk supaya bisa jadi orang yang selalu memberi positive vibes ke orang” sekitarn

Surga itu Dekat, Bahagia itu Sederhana

Gambar
Kemarin, Sabtu 24/08 secara tumben banget aku punya jadwal libur di tengah praktik klinik yang bagiku akan menjadi pekan libur yang panjang banget. Memang hanya sehari sih, tapi bagiku panjang banget. Apalagi aku lagi males menjadwalkan untuk mengerjakan sesuatu. Awalnya pagi kemarin aku beranjak dari kasur dan mulai olahraga lari seperti biasa. Tapi entah mengapa malah jatuhnya males banget. Alhasil beli nasi pecel di depan rumah dan sarapan deh. Dilanjut bersih-bersih dan nonton film. Okeh, disini yang akan aku ceritakan adalah ketumbenan banget Mama aku nggak lagi ada jadwal pergi kemana-mana. Jadwal kerja, jadwal pergi sama temen, dan lain sebagainya. Padahal ini hari Sabtu. Sabtu bagi Mama adalah hari sibuk kecuali Minggu. Abis asik nonton film nggak kerasa udah dhuhuran aja, baru deh sholat dan timbulah perasaan gatelku yang nggak bisa diem dirumah sebentar ajaa. Aku punya rencana sore ini bakal lari sebagai ganti tadi pagi. Dan pengen banget pergi ke Kodam buat makan

Menjadi Bahagia, gua removed semua dari nol yaa..

Anxiety Disorder #menjadimanusia “Masalah itu hanya ada di pikiran kita!” Kisah ini berawal dari beberapa bulan yang lalu. Sebelum gua masuk praktik klinik rumah sakit ditahun ke 2. Gua pernah punya seseorang yang sangat amat gua anggap kehadirannya dan gua jadikan dia sebagai temen cerita masa-masa susah, senang, apapun deh tentang semua cerita perkuliahan gua. Hal ini sempat jadi hubungan timbal balik, gua melakukan itu dan diapun begitu. Sampai akhirnya gua bener-bener ngerasa kalau hubungan ini sangat dewasa. Hubungan yang ideal lah intinya.  Singkat cerita, tibalah masa dimana semua berubah 180 derajat. Masa dimana gua nggak lagi kenal siapa dia dan diapun nggak bisa lagi kenal siapa gua. Sakit banget, sesakit sakitnya. Kita menjalani hubungan jarak jauh mungkin sudah hampir berjalan 2-3tahun, dan disini sebisa mungkin gua jujur apa adanya sama dia. Sekalipun gua tipe orang yang punya banyak temen cowok, gua selalu cerita apapun yang gua lakukin disini ke dia, berhara

Sesuai Pesanan ya!

Gambar
"Tarik napas panjang.... tahan... buang lewat mulut. Yak, bener kayak gitu. Lagi! Terus! Sampek kedengaran dong nafasnya, ayo!", pandumu sabar. Aku mengikuti setiap arahanmu. "Duduk dulu sini", sambil menepikan arah langkah kita. "Kamu tunggu sini bentar, nih minumnya", sambil menyodorkan sebotol air minummu padaku. Aku tak peduli seberapa lelahmu melatihku siang itu. Yang ku tau aku lelah.  "Eh...", ucapku dalam hati. Kamu benar benar membuatku tertegun. Ada apa denganmu? Tiba tiba kau kembali sambil mengeringkan keringat di dahiku dengan tisumu. Oh aku tahu, mungkin barusan kamu pamit mengambilnya dari tasmu.  "Eh... maaf, sini aku lap sendiri. Makasih", aku tak menampik, aku salah tingkah. Mungkin kamu tau gerak gerik ketidaknyamananku, kamu sodorkan tisu tersebut dengan mudah kepadaku. Tatapanmu masih tertinggal pada wajahku. "Apaan sih!", sahutku menolak tatapanmu. "Kan enak gitu dilihatnya, nggak banyak ker