Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Transit

Gambar
Akhir Tahun “Aku lihat, artikel kamu ini mellow sekali. Ini blog atau tempat curhat? Terlalu banyak cerita sedihnya daripada senengnya”, the women said. Artikel ini aku dedikasikan untuk penaku dalam satu tahun terakhir ini. Tidak banyak aku menulis dan berbagi kisah, tapi aku akan rangkum dalam satu artikel ini.  “Hanya pohon berbuah manis saja yang akan dilempari dengan batu” -RayiLegitasari  “Semakin kamu besar awamu kudu belajar cuek Lek gak cuek isok mbledos iku sirah” -AngenIndra “Aku udah like sama subscribe, ditunggu ya konten lainnya Btw coba isi tutorial” sev kan lagi tren sekarang hehe” -Ejak “Selamat Sev! Semoga gak bosen terus memotivasi yang lain” -AnantaNuri “Selamat Sevita.. berprestasi ya” -@ricky.shim ‘”Apa kabar mbak? Semakin besar nih positive vibes nya(: Aku suka baca blog nya mbak sevi Ngena banget Kasih tips and trik nya dong mbakk supaya bisa jadi orang yang selalu memberi positive vibes ke orang” sekitarn

Surga itu Dekat, Bahagia itu Sederhana

Gambar
Kemarin, Sabtu 24/08 secara tumben banget aku punya jadwal libur di tengah praktik klinik yang bagiku akan menjadi pekan libur yang panjang banget. Memang hanya sehari sih, tapi bagiku panjang banget. Apalagi aku lagi males menjadwalkan untuk mengerjakan sesuatu. Awalnya pagi kemarin aku beranjak dari kasur dan mulai olahraga lari seperti biasa. Tapi entah mengapa malah jatuhnya males banget. Alhasil beli nasi pecel di depan rumah dan sarapan deh. Dilanjut bersih-bersih dan nonton film. Okeh, disini yang akan aku ceritakan adalah ketumbenan banget Mama aku nggak lagi ada jadwal pergi kemana-mana. Jadwal kerja, jadwal pergi sama temen, dan lain sebagainya. Padahal ini hari Sabtu. Sabtu bagi Mama adalah hari sibuk kecuali Minggu. Abis asik nonton film nggak kerasa udah dhuhuran aja, baru deh sholat dan timbulah perasaan gatelku yang nggak bisa diem dirumah sebentar ajaa. Aku punya rencana sore ini bakal lari sebagai ganti tadi pagi. Dan pengen banget pergi ke Kodam buat makan

Menjadi Bahagia, gua removed semua dari nol yaa..

Anxiety Disorder #menjadimanusia “Masalah itu hanya ada di pikiran kita!” Kisah ini berawal dari beberapa bulan yang lalu. Sebelum gua masuk praktik klinik rumah sakit ditahun ke 2. Gua pernah punya seseorang yang sangat amat gua anggap kehadirannya dan gua jadikan dia sebagai temen cerita masa-masa susah, senang, apapun deh tentang semua cerita perkuliahan gua. Hal ini sempat jadi hubungan timbal balik, gua melakukan itu dan diapun begitu. Sampai akhirnya gua bener-bener ngerasa kalau hubungan ini sangat dewasa. Hubungan yang ideal lah intinya.  Singkat cerita, tibalah masa dimana semua berubah 180 derajat. Masa dimana gua nggak lagi kenal siapa dia dan diapun nggak bisa lagi kenal siapa gua. Sakit banget, sesakit sakitnya. Kita menjalani hubungan jarak jauh mungkin sudah hampir berjalan 2-3tahun, dan disini sebisa mungkin gua jujur apa adanya sama dia. Sekalipun gua tipe orang yang punya banyak temen cowok, gua selalu cerita apapun yang gua lakukin disini ke dia, berhara

Sesuai Pesanan ya!

Gambar
"Tarik napas panjang.... tahan... buang lewat mulut. Yak, bener kayak gitu. Lagi! Terus! Sampek kedengaran dong nafasnya, ayo!", pandumu sabar. Aku mengikuti setiap arahanmu. "Duduk dulu sini", sambil menepikan arah langkah kita. "Kamu tunggu sini bentar, nih minumnya", sambil menyodorkan sebotol air minummu padaku. Aku tak peduli seberapa lelahmu melatihku siang itu. Yang ku tau aku lelah.  "Eh...", ucapku dalam hati. Kamu benar benar membuatku tertegun. Ada apa denganmu? Tiba tiba kau kembali sambil mengeringkan keringat di dahiku dengan tisumu. Oh aku tahu, mungkin barusan kamu pamit mengambilnya dari tasmu.  "Eh... maaf, sini aku lap sendiri. Makasih", aku tak menampik, aku salah tingkah. Mungkin kamu tau gerak gerik ketidaknyamananku, kamu sodorkan tisu tersebut dengan mudah kepadaku. Tatapanmu masih tertinggal pada wajahku. "Apaan sih!", sahutku menolak tatapanmu. "Kan enak gitu dilihatnya, nggak banyak ker

Sejawat Transit

"LO GILA YAA?", "Ssssst!", sahutku sambil menahan nadamu yang tiba-tiba meninggi. "Lo mau ninggalin kuliah cuman karna biar cepet mapan?", sahutmu lagi tanpa peduli dunia sekitar. "Sst sst", aku masih berusaha menenangkanmu. "Tenang dulu dong, kan aku bilang ini rahasia. Percuma dong, pliss!", ucapku sedikit tinggi dengan kode mata melotot padamu. Kamu menarik napas dalam dalam. "Tenang okey..", tambahku lagi.  "Okey. Hm...(mengehela nafas). Kamu tau... mapan itu bukan di dapat dengan cara yang instan. Mapan itu nggak bisa ujuk ujuk langsung didapatkan. Semua itu butuh proses, butuh perjuangan dan waktu. Oke, definisi mapan menurut kamu apa?", tanyamu dengan tenang. "Mapan? ... Em, ketika aku udah bisa mandiri, ngebantu orang tua dengan keringat sendiri dan berhenti minta orang tua. Ain.. plis it's not about it. I just wanna help my little family. Aku pengen sedikit bantu orang tuaku untuk keluar dari z

Jagung Manis Balai Kota

Gambar
"Aku suka uang". Sambil tersenyum dan mengangkat kedua alisnya. "Definisi sukses itu apa sih menurutmu?", tanyaku dengan tenang. Tak perlu kamu tau bagaimana kagetnya diriku mendengar kata-katamu. "Sukses itu adalah saat kita bisa mapan dan mendapatkan semua apa yang kita mau. Kamu tau jam tangan yang di pakek sama artis X? Gila itu mahal banget. Maksud aku nggak semua orang bisa beli itu, tapi yang pasti beli itu pasti dia orang yang sukses", kemudian menyeruput segelas lemon teanya. Aku hanya diam dan memahatnya betul betul dengan tatapan tajam. Aku tak menyangka saja atau mungkin aku yang terlalu berlebihan mengenai perbedaan prinsip ini. "Menurut kamu?", untal kembali pertanyaan itu kepadaku darimu. Aku hanya membalasnya dengan senyuman dan menggangguk angguk. "Hey.. haha kok senyum doang?", tanyamu kembali. "Gapapa, bagus banget jawaban kamu", ucapku berbohong. "Hehe, biasa aja kali. Nggak usah terpukau gitu ha

Dear Aku

Gambar
Karya : Rhia Lestari https://youtu.be/9X1LEuAPbpM Dear Aku… Sepertinya sudah lama kita tidak berbicara berdua begini. Aku merasa kamu tidak benar-benar mendengarkanku ataupun menaruh perhatian pada aku. Kamu ingat tidak, kapan terkahir kali kamu memuji diriku? Atau mengapresiasi karena kita berhasil melakukan sesuatu? Coba ingat, kapan terakhir kalinya kita duduk berdua, Cuma kamu dan aku dengan segelas minuman kesukaan semberi mendengarkan music kesukaan kita. Cuma kamu dan aku, membayangkan dunia di sekitar kita. Aku adalah Kamu. Kamu adalah Aku dan… aku rindu padamu. Anehkan? Sejak kehadiran orang ketiga selain aku dan kamu, kamu jadi sibuk, perhatianmu seakan teralih dari aku ke dia sampai saat dia meninggalkan kita kamu pun tetap meratapi kepergiannya dan tiak menghiraukan keberadaanku. Padahal, aku selalu ada untuk kamu dan aku tidak pernah sekalipun meninggalkanmu meskipun seluruh dunia runtuh di hapadan kita. Kita berdua ini satu tidak akan

Sosial Media Society

Gambar
Era Millenial kayak sekarang ini menurut aku semakin kece banget. Pemuda pemudinya juga makin kreatif dan inovatif. Setiap personnya selalu punya ciri khas masing maing dalam setiap karya yang mereka ciptakan. Dan selalu pinter untuk buat kaumnya kagum dan bahkan demen sampek ketagihan menatengin life style atau daily life mereka.  Yang akan aku bahas disini adalah muda mudi yang cenderung menjadi konsumen. Apalagi sebagai konsumen media sosial. Ya actually semua orang adalah konsumen media sosial sih, cuman maksud ku disini adalah yang bener bener jadi budak social media.  Sosial media diciptakan adalah untuk berbagi segala momentum yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari agar dapat dijagkau semua orang sehingga tidak lagi ada batas jarak dan waktu. Alahkah senengnya kalo memang media sosial ini difungsikan sebagaimana mestinya. Kita bisa jadi tahu gimana keadaan dunia belahan timur dan sebaliknya hanya dengan satu sentuhan. But in te reallitynya... Sosial media menjadi

My Self more than 80 millions rupiah

Gambar
Assalamualaikum… hai Sahabat Muda! Salam SEMPRO (semangat produktif) dari Surabaya! Jadi, apa kabar hari ini? Udah ngapain aja seharian ini? Hm atau udah mulai bosen sama hidup yang gitu – gitu aja? Oke kalo gitu gimana kalau kita sharing malem ini? Hm.. tentang apa ya?.. Okeh, gimana kalo tentang “Self Marketing” ? Seru gak? Oke kita coba aja ya… Well, aku dapet materi ini ketika aku masih SMA tepatnya waktu ada pelatihan kepemimpinan selama satu minggu. Materi ini asik banget dibahas apalagi kalau jadi topik sharing di forum anak muda kayak kita gini. Self marketing sendiri adalah cara bagaimana kita menjual diri kita sendiri di masyarakat luas. *ups, ambigu banget sih yaa, wkwk. Jadi gini, Self marketing adalah proses dimana anak muda sedang memberdayakan potensi yang ada pada dirinya untuk di jual ke public.  “ Lo nggak bakal bisa hidup tanpa kreatifitas ” Nah, ini adalah kata kunci yang mungkin bisa bantu kalian buat paham maksud aku. Jadi apapun kita, sekolah d

SEMUA ORANG BISA

Gambar
“Gimana sih caranya Nulis?… Gimana sih caranya produktif?… Dapet dari mana sih refrencynya?... dan lain lain”. Terima kasih ya Allah karena telah memberi daya dan kesempatan. Hanya Engkau yang paham betapa berharganya pembaca untuk hamba. Dan jadikan sisa umur hamba menjadi usia yang barokah yaitu bermanfaat untuk orang lain. “Jangan menjadi sia-sia terlahir di dunia” Quotes itu aku dapet saat aku bener-bener ada titik putus asa. Saat dimana aku pasrah dengan Allah saat diterima atau tidaknya di perguruan tinggi negeri. Saat ada pada ketidakberdayaan itu manusia akan membuat sebuah strategi, begitu pula aku. Membuat strategi berdo’a agar insya Allah 99% Allah bakal kabulin permintaan itu. Percaya dengan kekuatan do’a. Sebab Allah sendiri yang jamin bahwa do’a setiap hambanya pasti dikabulkan. Benerin Niatnya! Sering banyaknya salah dalam berharap dan berdo’anya aku adalah terlalu muluknya keinginan dan ego diri tinggi. Udahlah, mau apa kita? Minta apa sih kita?